
Baskara,
Bukankah saat ini kita terjebak di zona abu-abu?
Kenyamanan hadir di antara kita, tapi bayangan masa depan tiada
Cinta? Mungkin ada, sekelumit di balik bayang
Tapi komitmen? Kosong
Manis memang untuk saat ini, tapi bisa saja getirnya nanti
Nikmatnya nyata, pahitnya yang tertunda
Kita mungkin ingin saling memiliki, tapi kita terlalu takut untuk terluka
Atau mungkin kita ingin bebas, tapi kita tidak suka dengan kesendirian
Bisikan “ini hanya sementara” rasanya menggantung di udara
Apakah ini sekadar pelarian atau ada yang ingin ditata?
Rasanya kita terlalu pelik
Takut terikat, namun lelah dengan nestapa
Baskara,
Zona abu-abu ini memang menggoda
Keputusan ada di tangan kita berdua
Bisakah kita jujur membuka ruang,
Atau haruskah kita terus terkungkung dusta?
Memang abu-abu terkadang bukan jalan yang salah
Tapi tanpa komunikasi dan tujuan yang jelas,
Apakah ini akan berlanjut menjadi kisah nyata?
Atau berakhir jadi kenangan yang sia-sia?
Baskara,
Mau sampai kapan kita berpura-pura?
Berpura-pura tak butuh lebih
Berpura-pura tak terluka
Mau sampai kapan kita terus menerka-nerka dan dihantui rasa bingung?
Bukankah lebih baik kita sakit karena kejujuran?
Bagiku, abu-abu ini mulai terasa sesak dan mencekik
Baskara,
Hening ini tak boleh kita biarkan lebih lama
Aku merindukan kejelasan,
Hitam atau putih.